Hotnetnews.co.id || Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto kembali mengunjungi sekolah di wilayah Kecamatan Mustikajaya. Kali ini, Tri Adhianto mengunjungi dua sekolah, yakni SMK Sumber Daya dan SMK Daya Utama.
Tujuan mendatangi sekolah itu, dalam rangka menyosialisasikan Wawasan Kebangsaan untuk menumbuhkan dan meningkatkan sikap nasionalisme pada diri peserta didik
Hadir mendampingi Plt Wali Kota Bekasi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saiful Mikdar, Camat Mustika Jaya, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Warsim Suryana, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Abdul Manan, dan Lurah se Mustika Jaya.
Kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan tersebut sudah rutin dilakukan Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto semenjak akhir tahun 2022 dengan mengunjungi berbagai sekolah yang ada di Kota Bekasi dan masih akan terus berlangsung rutin terjadwal.
Adapun materi utama wawasan kebangsaan yang disampaikan Tri Adhianto adalah terkait 4 Pilar Kebangsaan yang harus dipahami dan diamalkan oleh para peserta didik.
“Saya berpesan kepada adik-adik semua sebagai generasi penerus bangsa, haruslah memiliki sikap cinta dan bangga sebagai Warga Negara Indonesia, dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang ada dalam 4 Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” pesan Tri Adhianto, dalam rilis diterima HOTNETNEWS.CO.ID, pada Rabu (9/8/2023).
4 Pilar Kebangsaan, lanjut Tri Adhianto, harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan setiap masyarakat agar mampu berkontribusi positif dalam membangun Bangsa dan Negara dilandasi cinta tanah air.
“Pancasila adalah dasar negara yang setiap butir pada sila-silanya musti diterapkan. UUD 1945 memiliki kedudukan tertinggi sebagai landasan serta sumber tata tertib hukum di Indonesia. Kedua Pilar tersebut merupakan acuan adanya NKRI yang harus kita pertahankan kesatuannya di dalam suatu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, itulah Indonesia,” ungkapnya.
Terkait cara mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan, Tri Adhianto menjelaskan, caranya bisa dimulai dari lingkungan dekat terlebih dahulu, bisa dengan menerapkan cinta NKRI dan cinta kebudayaan tradisional Indonesia.
Salah satunya bisa dengan bangga memakai Kebaya Encim, baju adat Betawi, atau baju adat dari daerah lainnya. “Tentunya diiringi juga dengan bersikap santun, rajin belajar, dan rajin beribadah agar lebih mampu menghadapi tantangan di masa depan,” terangnya.
Kerukunan antarumat beragama pun, kata Tri Adhianto, perlu dijunjung tinggi oleh para peserta didik agar persatuan Indonesia tetap terjalin dan terjaga sehingga tidak ada perselisihan.
“Selain mengamalkan nilai-nilai Pancasila, mewujudkan persatuan Indonesia dan dalam menghindari paham-paham radikalisme yang dapat memecah belah, sangat penting bagi siapapun untuk menjunjung tinggi toleransi, sehingga dapat tercipta lingkungan yang harmonis,” pungkasnya.
DH.