Hotnetnews.co.id || Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bersama Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menggelar kompetisi _Top 50 World Class ASN _ bertempat di Pendopo Wali Kota Bekasi.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto berkesempatan membuka kompetisi tersebut, sekaligus menjadi juri dari 50 peserta yang berkompetisi bersama Kepala BKPSDM, Nadih Arifin, serta Ketua GNIK, Yunus Trionggo.
Kompetisi Top 50 World Class ASN bermula dari pelatihan soft skill yang digelar secara daring atau online, dan dari sekitar 500 peserta yang ikut serta dalam pelatihan tersebut, terseleksi 50 besar, yang kemudian peserta tersebut diberi mentor untuk masing-masing kelompok guna mengembangkan proyek inovasi pelayanan publik dengan tema yang berbeda-beda, dan expose atau pengujian hari ini sudah masuk tahapan ketiga yang selanjutnya akan disaring kembali melalui penjurian untuk menghasilkan tiga besar.
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki ciri-ciri smart ASN, yaitu berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, dan menguasai IT. Kompetisi Top 50 World Class ASN hadir untuk mengasah kemampuan para ASN untuk terus berinovasi dalam rangka mengembangkan dan memajukan sektor pelayanan publik.
“ASN adalah pelayan masyarakat yang harus profesional dan berintegritas tinggi dalam bekerja. Laksanakan tugas dan tanggung jawab secara benar demi mencapai sasaran pelayanan yang prima terhadap masyarakat, dan harus mampu untuk mengatur, mengkoordinasi, dan menggerakkan sistim kerja yang kredibel untuk kemajuan Kota Bekasi,” kata Tri Adhianto, dalam rilis diterima HOTNETNEWS.CO.ID, pada Rabu (9/8/2023).
Terkait inovasi program, Tri Adhianto pun memberikan challenge kepada pada peserta bahwa ciptakan perubahan-perubahan dan langkah-langkah percepatan pelayanan publik dengan memanfaatkan kolaborasi dengan sistem CSR, sehingga bukan hanya bersumber dari APBD, bahkan bisa mengajak pihak lain untuk sama-sama mendukung program pemerintah ke arah lebih baik lagi.
“Sebagai ASN, harus mampu menciptakan etos kerja yang berintergritas tinggi dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat serta terapkan selalu kedisiplinan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi,” tutup Tri Adhianto.
DH.